iklan ilustrasi xpresi jambi ekspres
ilustrasi xpresi jambi ekspres
Ceritanya Desya lagi nemenin Ruri beli handphone. Sudah gaya tuh mau beli handphone baru, taunya pas sampai di outlet handphone yang diidam-idamkan, Ruri dan Desya malah terpaksa menanggung malu. Handphone yang sudah diimpi-impikan dari 3 bulan yang lalu, ternyata naik harga karena Dolar yang memang sedang menanjak. Ruri pun akhirnya terpaksa mengurungkan niatnya untuk membeli handphone itu, doi ngedumel abis-abisan sepanjang perjalanan pulang, sementara Desya cuma bisa menelan ludah.

Pergerakan Dolar AS terhadap Rupiah yang kini berada di level Rp11.000-an memicu munculnya beragam persepsi di benak masyarakat, termasuk para remaja. Untuk itu, Xpresi pun sudah menghimpun data dari surveyor yang tersebar di beberapa sekolah. Ternyata nggak sedikit juga lho X-aholic yang masih belum ngeh dengan kenaikan Dolar ini.

Buktinya, sebanyak 23,1% X-aholic mengaku nggak tau sama kabar tentang Dolar yang menanjak. Tapi, lain ceritanya dengan 76,9% X-aholic selebihnya yang katanya sih tau banget sama info yang satu itu. “Aku tau kalau Dolar lagi naik-naiknya, berarti nilai tukar Rupiah pun menurun,” buka Triana Cristya dari SMAN 5 Kota Jambi.

Kondisi perekonomian global yang nggak menentu pun ikut memicu partisipan pasar turut mengalami kecemasan, termasuk para konsumen. Bagi 36,6% X-aholic, naiknya Dolar cukup berpengaruh terhadap keseharian. Seperti kasus Desya dan Ruri tadi ya? Sementara, bagi 29,2% X-aholic, merosotnya nilai tukar rupiah sama sekali nggak berpengaruh apapun.

“Yang saya pribadi rasain sih, kalaupun dolar naik, duit jajan nggak ikut ngaruh kok, tetep segitu-segitu aja, hehehe," kata Nindy Audina dari SMAN 6 Kota Jambi. Berbeda dengan 34,2% X-aholic yang belum bisa menjawab, karena masih belum keliatan banget dampak dari kenaikan Dolar.

Dampak rentetan penguatan nilai tukar Dolar terhadap Rupiah kian berlanjut, kini pun memang banyak yang mulai merasakan imbasnya. Harga-harga sejumlah barang yang bahan bakunya impor juga ikut melonjak. Menurut 39,3% X-aholic, yang paling mereka rasain adalah ketika pengen beli gadget-gadget yang diimpor dari luar. Atau mungkin, Mamanya 28,2% X-aholic yang pengen menekan pengeluaran, mereka pun merasakan bahwa Mamanya mendadak pelit.

Mungkin karena harga-harga bahan makanan juga turut menanjak kali ya, tempe misalnya. Sebagaian besar kedelai di dalam negeri dipasok dari luar negeri. Dan juga seperti kata 32,5% X-aholic yang takut kalau harga makanan dikantin juga ikut naik.

Memang, siapa sih yang nggak kenal US Dollar? Mata uang negara Amerika itu sampai dengan sekarang masih dianggap sebagai primadona bagi investor dari berbagai penjuru dunia. Keistimewaan yang dimiliki US$ pun tak pelak membuatnya menjadi salah satu pilihan utama di kala situasi nggak menentu. Apalagi karakteristik special the greenback mendukungnya di hadapan jenis aset lainnya, misalnya emas, atau perak. See, semoga aja Rupiah juga bisa semakin menguat ya!

sumber: xpresi jambi ekspres

Berita Terkait



add images