iklan
Meskipun buku ini udah lama diterbitkan dan udah ada bentuk visualisasinya, tapi tetep aja novel ini nggak luput dari komentar pencintanya. Buktinya nih, Luluk Faizah dan Rahma Indirawati sangat menyukai buku ini. Lihat saja komentar mereka yang memborbardir novel ini dengan berbagai pujian. Nggak salah dong, kalau novel ini disematkan sebagai novel best seller. Novel best seller yang nggak basi ini akhirnya Xpresi pilih sebagai novel yang bakal diresensi.

Di novel ini, penulis nggak hanya menyuguhkan tentang pengalaman hidup ataupun persahabatan, tapi juga nasionalisme. Banyak banget lho di antara kita yang mengira nasionalisme adalah perkara yang pelik. Tapi melalui 5cm, kita diajak bermain-main dengan rasa cinta pada negeri ini secara sederhana melalui ke lima sahabat yang menjadi tokoh utama novel besutan Dhonny Dhirgantoro. “5cm juga bisa buat kita lebih bisa mencintai Indonesia sebagai tanah tempat kita lahir dan besar,” tutur Rahma Indirawati.

Penulis juga memilih dengan jitu  setting di dalam novel ini, puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa, Semeru. Dan hal ini bisa menjadi alasan yang lebih dari cukup bagi orang-orang (khususnya anak muda) untuk mencintai bangsa ini dan memajukannya dengan tekad yang disimpan di jidat, tak lebih dari 5cm. Pada bagian ini pula, penulis merubah kisah persahabatan menjadi kisah petualangan yang dibumbui kisah cinta yang manis. Cinta segitiga di antara mereka dikemas dengan tawa bukan tangis. Hal ini yang menjadikan 5cm menarik. Hal kecil yang mainstream dibuat berbeda tetapi natural.
--batas--
Dari bahasa yang digunakan juga merupakan bahasa sehari-hari. Bahasanya ringan namun tetap sanggup menghantarkan makna yang dalam. Dalam novel ini, penulis juga banyak menyisip kata-kata asing sebab ada banyak kutipan lirik lagu yang dimasukkan. Bagi sebagian orang, hal ini menciderai jiwa nasionalis yang mencoba dibangun novel ini di bagian akhir. Namun, jika kita jernih melihat, nasionalisme tak ada hubungannya dengan selera musik. Secara umum, dari pemilihan bahasa, Donny dengan jelas membidik pembaca muda. 

Seperti yang udah dijelasin sebelumnya, novel ini berhasil membuat nasionalisme lebih mudah dicerna, hal ini menjadi keunggulan tersendiri. Hal lainnya adalah kisah percintaan dan persahabatan yang dikemas dengan ringan. Jangan berharap kamu akan menemukan tokoh yang merana sebab orang yang dicintainya, mencintai orang lain. Berbicara soal kekurangan, novel ini memasukkan terlalu banyak lirik lagu untuk menggambarkan beberapa keadaan. Hal ini bisa saja membuat pembaca yang awam musik luar menjadi terusik dan sulit memahami.

Menyoal pesan moral, poin ini telah disisip penulis dengan cerdas pada pemilihan judul: 5cm. Bagi yang belum membaca, pasti bertanya-tanya Mengapa 5cm? atau Ada apa dengan 5 cm? Jawabannya cukup filosofis. 5cm adalah jarak kita menaruh mimpi dan cita-cita di depan mata. Biarkan mengambang agar kita selalu melihatnya dan bertekad mengejarnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images