JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Manager Program Komisi Penanggulangan Aids Provinsi Jambi, Ferdi mengatakan, dalam satu malam setidaknya 1.300 orang di Provinsi Jambi berhubungan seks beresiko yang berdampak terhadap penularan virus HIV/AIDS.
"Estimasi analisis dari penelitian kami tahun 2009 dalam satu malam setidaknya 1.300 orang di Jambi berhubungan seks beresiko, itu tahun 2009 ya, mungkin tahun 2015 hingga sekarang sudah meningkat," kata Ferdi usai pertemuan orang dengan HIV/AID (Odha) di Jambi.
Dari 1.300 orang yang berhubungan seks beresiko itu, kata dia, 80 persennya di Kota Jambi karena kota merupakan daerah penduduk pendatang (urbanisasi) dari luar daerah meningkat sehingga fenomena tersebut tidak bisa dihindari.
Dijelaskannya, sejak ditutupnya dua prostitusi di Jambi yakni Payo Sigadung, Langit biru dan terbitnya peraturan daerah No 2 tahun 2014 tentang tindakan prostitusi tersebut menurutnya justru merubah pola membuat praktek seks tertutup.
"Dan yang praktek tertutup ini yang berbahaya karena penjangkauan intervensi kampanya penggunaan pencegahan virus Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immune Deficiency Syndrom (HIV/AIDS) menjadi sulit," jelasnya.
Sejak virus tersebut terdeteksi pertama kali di Jambi pada 1999, jumlah orang yang terinfeksi HIV mencapai 788 dan terinfeksi AIDS mencapai 561 orang. Total mereka yang meregang nyawa sampai tahun 2015 sudah 213 orang.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, upaya menekan kasus temuan virus HIV/AIDS tersebut, KPA Provinsi Jambi menjangkau dengan mengintervensi dan melakukan pertemuan dengan pihak terkait upaya pencegahan.
"Cuma dengan upaya tersebut, kita tidak bisa menyalahkan karena mereka punya tupoksi masing-masing dan yang terpenting aspek pencegahannya itu yang kita gencarkan,"imbuhnya. (hfz)