iklan Ilustrasi.
Ilustrasi.

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI Pemerintah Provinsi Jambi selama lima tahun menargetkan 1 juta ton produksi padi, namun, tak capai target. Produksi baru mencapai 400 ribu ton. Artinya masih ada 600 ribu ton yang akan dikejar. Jumlah itu nampaknya sulit tercapai. Apalagi Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi, Amrin Aziz sudah pesimis lebih dulu.

Ketika dikonfirmasi sejumlah wartawan, rata-rata produktifitas padi memang mengalami peningkatan pada tahun 2010-2015. Namun pihaknya memastikan di tahun 2016 ini akan mengalami penurunan. Ini disebabkan hujan lebat terus mengguyur di sejumlah wilayah di Provinsi Jambi hingga mengakibatkan sejumlah lahan sawah terendam banjir sampai saat ini.

Rata-rata setiap tahunya sejak 2010-2015, produktifitas padi mampu mencapai 100 ribu hektar tanaman per tahunya. Selain itu pada musim tanam Oktober-Maret 2016 lalu produktifitas padi juga cukup mengembirakan. Dari yang tadinya ditargetkan hanya 98 ribu perhektar, kini terdata mencapai 113 ribu hektar pertanaman.

Namun, jaminan untuk tercapainya target sepertinya akan sulit untuk Mei-Sepetember, melihat banjir di sejumlah wilayah masih belum surut, kata Amrin.

Ia mengatakan, kini pihaknya harus mengejar 600 ribu ton padi yang sebelumnya ditotalkan dalam lima tahun sejak 2010 lalu. Yakni sebesar satu juta ton. Ini disebabkan akibat musim kemarau panjang yang berakibat bencana kebakaran hutan dan juga kabut asap.

Seharusnya setelah habis masa Gubernur Jambi yang lama udah selesai satu juta ton, tapi sekarang baru 400 ribu ton, ungkapnya.

Kini melihat kondisi banjir masih terus terjadi di sejumlah Kabupaten yang berakibat beberapa petani kesulitan kembali untuk menanam padi. Dipastikan untuk mengejar 600 ribu ton tidak akan tercapai. (fth)

 

 


Berita Terkait



add images