iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA  Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad tak ketinggalan mengomentara seleksi capim lembaga antirasuah yang pernah dipimpinnya.

Diketahui, Panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mengumumkan kandidat yang lulus tes psikologi pada sore ini, Senin (5/8).

Menurut Abraham Samad, Pansel KPK harus benar-benar jujur dan obyektif dalam meloloskan kandidat Capim KPK dari hasil psikotes. Sebab pada tahapan ini, pansel sebetulnya sudah dapat menilai kandidat mana yang memenuhi standar karakter yang tepat untuk menjadi pimpinan KPK.

Karena dari hasil psikotes ini dapat menggambarkan tentang karakter seseorang atau integritas seseorang, kata Abraham Samad saat dikonfirmasi, Senin (5/8).

Mantan Ketua KPK periode 2011-2015 menyebut, integritas Capim KPK menjadi penting untuk disikapi secara serius. Karena jangan sampai Pansel KPK salah meloloskan orang.

Samad khawatir kandidat yang diloloskan adalah orang-orang yang tidak mempunyai integritas kuat, untuk memimpin lembaga antirasuah.

Terlebih, lanjut Samad, mereka adalah orang-orang yang sebenarnya masuk dalam kategori sebagai pencari kerja saja, yaitu para pensiunan yang sudah selesai pekerjaannya sebagai aparatur negara.

Sehingga kalau ini terjadi, yang diloloskan adalah orang-orang seperti yang disebutkan diatas maka ini menjadi ancaman serius terhadap perjuangan pemberantasan korupsi. Pada akhirnya dapat melemahkan dan merontokkan KPK itu sendiri, tegas Samad.

Senada juga disampaikan mantan pimpinan KPK lainnya, Busyro Muqoddas menilai, kandidt Capim KPK harus memiliki moralitas tinggi dengan bukti track record praktek di lingkungan kerja dan kesehariannya. Bahkan, mereka harus dari aktivis penggiat antikorupsi.

Kompetensi akademis dengan kemampuan pengalaman matang terkait penegakan hukum pemberantasan korupsi, dan berwatak independen tidak afiliatif dengan parpol dan bisnis, ucap Busyro.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini juga menyebut, kandidat pimpinan KPK pun harus mempunyai loyalitas tinggi pada para pegawai KPK. Hal ini penting karena belakangan terjadi peristiwa terhadap sejumlah pegawai dan pimpinan KPK.

Kemampuan loyalitas tinggi pada corporate value KPK dan integratif dengan pegawai KPK dan elemen masyarakat sipil, pungkasnya. (jp)


Sumber: Fajar.co.id

Berita Terkait



add images