iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Pixabay)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) hingga awal pekan Mei 2020 telah mencapai Rp4,36 triliun yang disalurkan ke 43.282 unit rumah.

Direktur Utama Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Arief Sabaruddin mencatat, total penyaluran FLPP sejak 2010 hingga Mei 2020 sebesar Rp48,73 triliun untuk 98.884 unit rumah.

“Melalui FLPP, diharapkan MBR dapat membeli rumah pertamanya,” ujar Arief, Sabtu (9/5).

Arief menambahkan, tahun ini penyaluran bantuan pembiayaan perumahan FLPP ditargetkan mencapai Rp11 triliun. Untuk itu, pemerintah bekerjasama dan menyediakan 37 bank pelaksana untuk menyalurkan dana FLPP.

“Dari 37 bank pelaksana tersebut, 10 bank di antaranya adalah nasional dan 27 Bank Pembangunan Daerah (BPD), baik konvensional maupun syariah,” terangnya.

Sealin tu, kata Arief, pemerintah juga meluncurkan aplikasi SiKasep (Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan) yang memudahkan masyarakat untuk mencari hunian tanpa harus keluar rumah. Terutama di tengah kondisi pandemi virus corona saat ini.

Tak haya memberikan informasi terkait rumah subsidi di seluruh daerah, aplikasi SiKasep ini berbasis pada koordinat sehingga pengguna dapat mengajukan permohonan KPR subsidi

“Melalui SiKasep, masyarakat dapat dengan mudah mencari rumah subisidi, memilih bank pelaksana penyalur subsidi, dan mengajukan prosesnya ke pemerintah hanya dengan menggunakan smartphone kapan pun di rumahnya,” jelasnya.

Arief menuturkan, untuk bisa mengakses masyarakat cukup mengunduh dan memasang aplikasi SiKasep pada ponsel dan menentukan domisilinya saat ini.

“Kemudian untuk proses verifikasi pengguna, SiKasep terhubung langsung ke Kementerian Dalam Negeri yang sekaligus telah terkoneksi dengan data FLPP sehingga subsidi dapat tepat sasaran,” imbuhnya.

Sejak diluncurkan pada Desember 2019, terdapat 8.782 lokasi perumahan dari 5.987 pengembang yang berasal dari 19 asosiasi perumahan tercantum pada aplikasi SiKasep.

Pada waktu yang sama, PPDPP juga mencatat saat ini tercatat masyarakat yang telah menggunakan aplikasi SiKasep mencapai 170.782 pengguna terdaftar sebagai calon debitur.

“Sebanyak 55.702 pengguna dinyatakan lolos subsidi checking dan 54.266 pengguna sedang dalam tahap verifikasi oleh bank pelaksana,” katanya.

Sementara itu, Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), Paulus Totok Lusida meminta, program sejuta rumah khusus yang bersubsidi dijadikan sebagai salah satu program padat karya.

“Dengan cari itu, pemerintah dapat terus memutar roda ekonomi melalui program pembangunan rumah MBR ini karena industri ini bersifat padat karya dan melibatkan 174 industri turunan,” katanya.

REI juga berharap, agar dana Subsidi Selisih Bunga (SSB) untuk MBR dapat segera dicairkan dan pembiayaan rumah MBR berjalan secara paralel dengan program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT).

“Dalam waktu 6 bulan ke depan, REI siap memasok 250.000 unit rumah MBR apabila didukung dengan pencairan pembiayaan yang cepat dari pemerintah dan perbankan,” ujarnya.

Selain itu, REI juga mendorong pemberian kredit perbankan untuk MBR tidak dibatasi segmentasinya. Pasalnya, saat ini bank sangat selektif untuk memberikan KPR bagi MBR.

“Upayakan pemberian kredit perbankan untuk MBR tidak dibatasi segmentasinya,” pungkasnya. (der/fin)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait