iklan

JAMBIUPDATE.CO, -- Polri telah menetapkan enam tersangka tragedi di Stadion Kanjuruhan. Menko Polhukam Mohammad Mahfud MD pun menyebut kerja tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) bakal semakin mudah.
Namun, Polri maupun TGIPF sama-sama belum berhasil mengungkap pihak di balik terkuncinya pintu keluar stadion.

Akibat pintu yang tertutup tersebut, suporter yang panik setelah ada tembakan gas air mata tidak bisa keluar stadion. Situasi yang kemudian memicu desak-desakan sehingga timbul korban jiwa.

Anggota TGIPF Anton Sanjoyo mengatakan, gate yang diduga sengaja dikunci menjadi salah satu fokus kerja timnya. Namun, dia belum bisa bicara banyak mengenai hal tersebut.

Termasuk soal temuan-temuan lain di lapangan yang sudah dikumpulkan TGIPF selama berada di Malang. "Karena (temuan di lapangan, Red) masih konfidensial,” ujarnya kepada Jawa Pos (grup FAJAR), Sabtu (8/10/2022).

Sejauh ini, TGIPF sudah mengumpulkan bukti pendukung dan keterangan berbagai pihak yang terlibat dalam pertandingan antara Arema FC dan Persebaya pada 1 Oktober lalu. Investigasi dilakukan dengan mempelajari setiap tahapan pertandingan. Mulai perencanaan, persiapan, hingga pelaksanaan pertandingan.

Akmal Marhali, anggota TGIPF lainnya, menambahkan, pihaknya melakukan investigasi yang cukup mendalam. Di antaranya, mendatangi, berdialog, dan mewawancarai berbagai pihak.

Koordinator Save Our Soccer (SOS) itu menerangkan, TGIPF bekerja dengan membagi beberapa kelompok. Satu tim mendatangi panitia pelaksana, pengurus Arema FC, dan berdialog dengan perwakilan suporter. Tim lain mendatangi Polres Malang, Sat Brimob Malang, dan Kodim 0808 Kab Malang serta mendatangi sejumlah pihak di Surabaya. ”Satu tim lagi berada di Jakarta yang bertugas untuk mendapatkan keterangan dari pihak-pihak lain yang bisa diakses dari ibu kota,” paparnya.

Dia menyatakan, salah satu bukti penting yang diperoleh adalah rekaman CCTV di Stadion Kanjuruhan. ”CCTV ini bisa memberikan gambaran yang lebih jelas tentang peristiwa kerusuhan pada malam itu,” terang dia.

Kemarin (8/10) TGIPF juga mengunjungi Stadion Kanjuruhan. Akmal menuturkan, TGIPF ingin kembali memastikan kondisi dan standar kelayakan stadion. ”Termasuk pintu-pintu dan kelengkapan personel petugas (steward) di setiap pintu. Korban luka yang telah kembali ke rumah juga akan ditemui tim untuk mendapatkan kesaksian lebih utuh tentang peristiwa pada malam itu,” ungkapnya. (jpg)


Sumber: fajar.co.id

Berita Terkait