iklan Fikar Azami, Ahmad Zubir.
Fikar Azami, Ahmad Zubir.

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Pemilihan Walikota (Pilwako) Sungai Penuh 2024 akan menyajikan pertarungan ulang atau rematch Fikar Azami menghadapi Ahmadi Zubir. Bedanya pada Pilwako tahun ini, Fikar Azami yang akan menjadi penantang kandidat petahana Ahmadi Zubir yang merupakan Walikota Sungai Penuh aktif.

Rematch ini bukannya tanpa alasan, sebab Fikar Azami yang merupakan Ketua DPD II Golkar Sungai Penuh dinilai paling siap menjadi penantang sang petahana. Terlebih setelah Golkar berhasil menjadi pemenang Pemilu dengan memborong 5 kursi legislatif pada Pemilu 14 Februari 2024 kemarin.

Di bawah bendera partai berlambang pohon beringin itu, Fikar Azami dipastikan sudah mengantongi tiket untuk maju di Pilwako. Belum lagi perolehan suara Golkar yang signifikan menunjukkan mesin politik dan jejaringnya masih bekerja.

BACA JUGA: KPU Umumkan Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024, Ini Datanya

Sedangkan Ahmadi Zubir yang adalah kader PDI Perjuangan juga potensial karena maju dengan status petahana. Partai berlambang banteng yang mendapatkan 3 kursi legislatif pada Pemilu 2024 akan menjadi pengusung utama mantan Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Kerinci tersebut.

Artinya untuk memenuhi dukungan partai bukanlah perkara sulit bagi Ahmadi Zubir. Setidaknya ia membutuhkan 2 hingga 3 partai koalisi untuk memenuhi syarat agar ditetapkan sebagai calon walikota.

Pengamat politik Dori Efendi mengatakan bahwa peluang head to head sangat terbuka sekali di Sungai Penuh. Selain petahana, dari kubu penantang ada Fikar Azami yang sudah memiliki tiket Pilwako Sungai Penuh.

BACA JUGA: Cik Bur Diminta Patuhi Keputusan Partai, Terkait Pergantian Waka DPRD Provinsi Jambi

“Kalau dari penantang, kita lihat baru satu nama yang sudah memiliki tiket yakni Fikar Azami lewat partai Golkar. Artinya sudah dipastikan bakal ikut bertarung,” sebutnya. 

Meski begitu, kata Dori, ada nama lain yang juga cukup potensial yakni Alvia Santoni (Antos), wakil walikota Sungai Penuh. Hanya saja Antos masih perlu berjuang untuk mencukupi perahu karena gagal menambah perolehan kursi PPP pada Pemilu 2024 kemarin. 

“Ini yang perlu ditunggu, apakah head to head atau ada kemungkinan diluar itu. Yang jelas di Sungai Penuh itu memang ada tiga poros, dua sudah dipastikan siap bertarung,” katanya. 

Bagaimana dengan Noviar Zen, Zuhelmi, Defitra Eka Jaya (DEJ) dan beberapa nama lainnya? Dori menjelaskan bahwa diluar tiga poros itu hampir tidak ada yang menonjol untuk bursa calon walikota. Terlebih untuk maju, perlu figure yang kuat dan perahu lewat tiket partai politik. “Artinya figure saja juga tidak cukup, harus ada tiket. Maka saya pikir diluar nama tad untuk posisi wakil masih memungkinkan,” katanya.

Sementara itu, pengamat politik Dedek Kusnadi juga menyebutkan bahwa peluang head to head terbuka sekali. Karena hanya ada dua nama yang menguat bakal bertarung, yakni petahana Ahmadi Zubir dan Fikar Azami. 

Keduanya dinilai paling siap karena sama-sama memiliki mesin politik yang dominan. Menurutnya, hasil Pemilu 2024 merupakan salah satu pembuktian bahwa keduanya akan berlaga kembali. “Jika dilihat potensinya, hanya ada dua kandidat potensial yakni Ahmadi Zubir dan Fikar Azami,” sebutnya. 

Dosen UIN STS Jambi ini menjelaskan bahwa Fikar yang berada pada posisi penantang memiliki dukungan yang mengakar. Terbukti ia berhasil mengantarkan Golkar menjadi pemenang Pemilu dengan merebut kursi Ketua DPRD Sungai Penuh. "Artinya secara tidak langsung Fikar membuktikan bahwa dirinya layak menjadi penantang petahana,” katanya. 

Hanya saja siapa yang dominan, kata Dedek, tentu perlu diukur lewat survei. Sehingga akan terlihat siapa yang kemungkinan besar menjadi pemenang Pilkada 2024. “Ini menarik sekali untuk ditunggu, pertarungan ulang Amadi-Fikar,” pungkasnya. (aiz)


Berita Terkait



add images