iklan Kericuhan terjadi setelah laga antara Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang (1/10).
Kericuhan terjadi setelah laga antara Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang (1/10). (Twitter)

JAMBIUPDATE.CO, MALANG - Sejarah kelam sepak bola Indonesia terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, 1 Oktober 2022. Seratusan suporter meregang nyawa akibat kerusuhan yang terjadi.

Selain suporter yang meninggal dunia, dari aparat kepolisian juga dilaporkan ada yang meninggal. Laporan menyebutkan setidaknya ada dua polisi meninggal meninggal setelah menyaksikan laga Arema FC vs Persebaya di stadion yang dibangun pada 1997 (dibuka pada 2004) itu.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Widjayanto Wijoyo menyatakan bahwa korban luka ada 191 orang.

"Total korban luka ada 191, itu termasuk yang luka ringan dan berat. Korban meninggal 130," katanya pada Minggu (2/10).

Dia juga menyatakan untuk pasien yang mengalami luka ringan sudah langsung dipulangkan.

Sementara itu, pasien yang luka berat sedang dalam kondisi perawatan intensif. "Korban meninggal yang berhasil diidentifikasi sebanyak 25 jenazah," tuturnya.

Korban rata-rata berusia antara 16 tahun sampai 27 tahun dan didominasi oleh laki-laki. "Penyebab kematian kebanyakan karena terinjak-injak dan sesak napas," ujar Widjayanto.


Berita Terkait



add images